PONTIANAK-Kepala Kepolisian Daerah Kalimantan Barat Brigjen (Pol) Arief
Sulistyanto mengajak masyarakat Kampung Beting, di Kecamatan Pontianak
Timur, untuk bersama-sama memerangi narkoba. Ia menegaskan, Polisi tak
ingin agar Beting tidak dijadikan tempat transaksi barang haram
tersebut.
"Untuk memberantas narkoba di Kampung Beting, kami
memerlukan kerja sama masyarakat di sana. Apa mereka mau kampung mereka
dijadikan sarang narkoba sehingga stigma negatif selalu menempel di
sana," kata Kapolda Arief Sulistyanto di Pontianak, Senin (9/11).
Arief
menjelaskan, pihaknya pernah ketika melakukan razia di kawasan Kampung
Beting, menemukan ada rumah penginapan dijadikan tempat untuk pembuatan
bong alat pengisap sabu-sabu yang dilakukan oleh ibu-ibu di sana.
Bila
perlu, menurut Kapolda Kalbar pemerintah membangun ulang kawasan
Kampung Beting agar tidak kumuh. Sehingga, tidak memungkinkan lagi dalam
memudahkan aktivitas seperti tempat dijadikannya transaksi narkoba atau
hal-hal negatif lainnya.
Sebelumnya, Kamis (5/11), tim
Ditresnarkoba Polda Kalbar, mengamankan 10,75 kilogram sabu-sabu
jaringan internasional. Narkoba ini masuk dari Malaysia melalui PPLB
Entikong dengan tujuan Kampung Beting, Kecamatan Pontianak Timur dari
tersangka DK (36).
Sementara itu, Wakil Wali Kota Pontianak Edi
Rusdi Kamtono menyatakan, Pemkot Pontianak saat ini sudah melakukan
peningkatan pembangunan infrastruktur di kawasan Kampung Beting, seperti
jalan gang, jamban, dan lainnya.
"Kami dalam waktu dekat juga
akan membangun Pos Balai Kemitraan Polisi dan masyarakat (BKPM) di sana,
guna memudahkan dalam mengawasi keluar masuknya orang di kawasan
Kampung Beting. Karena di sana masyarakatnya heterogen dan sangat
terbuka, sehingga dimanfaatkan oleh oknum yang tidak bertanggungjawab
seperti untuk transaksi narkoba," ujarnya.
Tidak ada komentar